Sejarah Islam
Posted by Candra Pratama on 14.30 with No comments
1. Sejarah Islam
ISLAM merupakan
satu-satunya Agama yang diridhoi Allah SWT. ISLAM ialah Agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad SAW yang Pengutusannya berbeda dengan Nabi-Nabi Lainnya. Nabi
Muhammad SAW sendiri dilahirkan pada tanggal 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah.
Dengan ayahnya yang bernama Abdullah dan Ibunya bernama Siti Aminah.
Nabi Muhammad SAW
menyebarkan Agama ISLAM dengan Cara Berdakwah secara Terang-terangan dan dengan
Cara Berdakwah secara Sembunyi-sembunyi. Beliau tidak selalu mendapatkan Kemudahan
dalam Berdakwah, banyak halangan dan rintangan yang Menghadang, seperti
Ancaman dari Suku Quraisy, Suku Yahudi, dan Suku Nasrani yang selalu
menghalang-halangi Rasulullah untuk Berdakwah. Suku-suku tersebut merupakan
suku-suku yang tidak Meyakini bahwa Hanya Allah yang Patut Disembah, bukan
berhala-berhala yang merupakan Benda Mati yang tidak dapat Menyelamatkan mereka
dari Api Neraka.
Padahal dalam Al-Qur'an tercantum dengan Jelas, bahwa:
"... Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu,
dan telah kucukupkan nikmatKu kepadamu, dan telah Kuridhai Islam menjadi
agamamu ...." (QS. Al Maidah:3).
2. Islam Tiba Di Indonesia
Perjuangan Nabi Besar Muhammad Saw tidak sia-sia,
ISLAM pun mulai berkembang dan menyebar luas keseluruh lapisan Masyarakat. Sampailah ISLAM
ke Negara Kita Tercinta Negara Indonesia pada abad ke 7. Melalui Perantara
Pernikahan, Perdagangan, dan Melalui Perantara Berdakwah. Penyebaran ISLAM di
Indonesia tak luput mendapat Pengaruh Besar dari Wali Songo. "Walisongo"
berarti sembilan orang wali. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,
Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan
Muria, serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis
bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam
ikatan darah juga dalam hubungan guru-murid.
3. Walisongo
Maulana Malik
Ibrahim adalah yang tertua. Sunan Ampel adalah anak Maulana Malik Ibrahim.
Sunan Giri adalah keponakan Maulana Malik Ibrahim yang berarti juga sepupu
Sunan Ampel. Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel. Sunan
Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang. Sunan Muria anak Sunan
Kalijaga. Sunan Kudus murid Sunan Kalijaga. Sunan Gunung Jati adalah sahabat
para Sunan lain, kecuali Maulana Malik Ibrahim yang lebih dahulu meninggal.
Mereka tinggal
di pantai utara Jawa dari awal abad 15 hingga pertengahan abad 16, di tiga
wilayah penting. Yakni Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, serta Cirebon di Jawa Barat. Mereka adalah
para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Mereka
mengenalkan berbagai bentuk peradaban baru: mulai dari kesehatan, bercocok
tanam, niaga, kebudayaan dan kesenian, kemasyarakatan hingga pemerintahan.
Pesantren
Ampel Denta dan Giri adalah dua institusi pendidikan paling penting di masa
itu. Dari Giri, peradaban Islam berkembang ke seluruh wilayah timur Nusantara.
Sunan Giri dan Sunan Gunung Jati bukan hanya ulama, namun juga pemimpin
pemerintahan. Sunan Giri, Bonang, Kalijaga, dan Kudus adalah kreator karya seni
yang pengaruhnya masih terasa hingga sekarang. Sedangkan Sunan Muria adalah
pendamping sejati kaum jelata.
Era Walisongo
adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk
digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran Islam di
Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga berperan. Namun
peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan Kerajaan Islam di Jawa, juga
pengaruhnya terhadap kebudayaan masyarakat secara luas serta dakwah secara
langsung, membuat "sembilan wali" ini lebih banyak disebut dibanding
yang lain.
Masing-masing
tokoh tersebut mempunyai peran yang unik dalam penyebaran Islam. Mulai dari
Maulana Malik Ibrahim yang menempatkan diri sebagai "tabib" bagi
Kerajaan Hindu Majapahit; Sunan Giri yang disebut para kolonialis sebagai
"paus dari Timur" hingga Sunan Kalijaga yang mencipta karya kesenian
dengan menggunakan nuansa yang dapat dipahami masyarakat Jawa -yakni nuansa Hindu
dan Budha
Sumber Walisongo : Pesantren
Categories: Kawasan Pecinta Islam Present
0 komentar:
Posting Komentar